Melihat nilai raport si anak sebenarnya mengingatkan prestasi kami saat masih sekolah dulu.Saya dan juga istri saya memang sudah kenyang selalu menjadi Top 10 bahkan tak jarang juara ke-1 saat sekolah dulu baik sejak SD hingga SMA. Namun kami sadar setiap orang termasuk anak kami pasti memiliki kemampuan yang berbeda-beda, oleh karena itu kami tidaklah menarget agar anak kami bisa mendapatkan nilai yang tertinggi atau meniru kami. Bukan itu target kami, melainkan bagaimana si anak kami bisa berusaha dan mengeluarkan segala kemampuan semaksimal mungkin untuk meraihnya. Artinya jika usaha/ikhtiar sudah maksimal maka mengenai hasil berapapun tidak masalah karena ya memang segitu kemampuannya. Dengan cara seperti itu maka harapan kami si anak kami tidak terbebani harus berprestasi seperti kami, yang penting bagaimana si anak kami bisa mengeluarkan potensi dirinya secara maksimal sehingga si anak kami bisa enjoy tanpa ada tekanan.
Namun kami cukup bahagia karena sepertinya anak kami Fatih (si sulung) memiliki potensi yang besar untuk bisa berprestasi dan mengeluarkan segala potensi kemampuannya. Berikut ini adalah nilai raport sisipan anak kami, Fatih. Eh sebelumnya kami jelaskan dulu apa itu nilai raport sisipan ? Nilai raport sisipan adalah nilai raport yang dikeluarkan setelah ujian tengah semester, jadi nilai tersebut masih belum final masih menunggu untuk di akumulasikan dengan nilai paruh semester yang akan datang. Dan berikut ini screentshotnya :
|
Not bad-lah ..he he he ... |
Sekilas melihat nilai raport sisipan Fatih, semakin menguatkan hipotesa saya bahwa orang yang memiliki kecenderungan berprestasi dibidang eksak ( matematika dan ipa/sains) pada umumnya memiliki kecenderungan lebih lemah dibidang bahasa. Memang sih hal seperti ini tidak berlaku untuk semua orang, namun dari beberapa fakta di lingkungan kita, orang yang sangat pandai atau ahli dibidang eksak ( pada umumnya saat kuliah mengambil bidang teknik ) maka mereka pada umumnya kurang memiliki kemampuan komunikasi (lisan) secara meyakinkan. Sehingga mereka pada umumnya sulit untuk mempengaruhi orang lain dengan lisannya namun kebanyakan mereka baik hati he he he .... Perhatikanlah dilingkungan anda ! Tapi memang sih ini hanya sebuah hipotesa saya saja yang masih membutuhkan riset lebih jauh dengan mengambil banyak data untuk membuktikannya. Dan yang jelas hipotesa saya ini memang tidak berlaku untuk semua orang, namun sepertinya secara umum berlaku untuk kebanyakan orang. Benar atau tidak silakan para mahasiswa pendidikan dan keguruan untuk menelitinya ntar saya dikasih hasil risetnya :D
Jika ada waktu tidak ada salahnya menengok postingan saya
Manfaat Yoghurt dan juga postingan
HRCentro Komunitas Sumber Daya Manusia Indonesia.
Arisnbw adalah Aris Nurbawani, bukan yang lain.